TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menanggapi video rekaman CCTV yang memperlihatkan penganiayaan petugas SPBU 74.902.38 oleh sejumlah orang di Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar yang berkembang viral belakangan ini.
Dalam video tersebut terlihat operator SPBU dianiaya oleh sejumlah orang tidak dikenal setelah sebelumnya ada konsumen yang diperingatkan untuk tidak merokok saat mengisi BBM di pom bensin.
Sales Area Manager Sulseltra Probo Prasiddhayu hari ini menjenguk Fikram, operator SPBU yang menjadi korban penganiayaan tersebut di Rumah Sakit Wahidin. "Untuk memberikan santunan untuk pengobatan dan apresiasi kepada Fikram karena dinilai telah menegakkan aturan safety di SPBU dengan benar," kata Probo dalam keterangan tertulis, Ahad, 17 Januari 2021.
Probo lalu menceritakan kronologi kejadian nahas tersebut. Kejadian bermula pada hari Rabu pekan lalu, 13 Januari 2020 sekitar pukul 22.55 WITA.
Saat itu ada seorang konsumen dalam keadaan terpengaruh alkohol ingin mengisi BBM jenis premium dengan menggunakan sepeda motor. Namun karena konsumen tersebut sedang merokok maka Fikram tidak mau melayani konsumen tersebut dan melaporkannya kepada Pengawas SPBU atas nama Wandi yang memberikan teguran kepada konsumen.
Konsumen terlihat tidak terima dengan teguran pihak SPBU dan pergi dari tempat tersebut. Tak lama kemudian, konsumen tersebut datang bersama empat orang temannya dengan menggunakan dua unit sepeda motor membawa senjata tajam berupa parang dan langsung menganiaya semua operator SPBU. Dari kejadian itu, Firman mengalami luka tebas di bagian kepala dan tangan.